Sebagaimana acara Indo Livestock Expo
& Forum yang berlangsung setiap tahun, Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI) kembali dipercaya untuk menjadi
penyelenggara Indo Livestock Award (ILA) 2023 yang berlangsung di Grand City
Convex Surabaya 26-28 Juli 2023. Tema ILA tahun ini adalah inovasi bidang
peternakan dan kesehatan hewan.
Untuk melakukan seleksi dan penjurian terhadap para innovator bidang
peternakan dan kesehatan hewan YAPPI mengandeng Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi IPB
University dan didukung oleh PT. Napindo Media Ashatama selaku penyelenggara pameran.
Indolivestock Innovation Award dilaksanakan dengan kepanitian:
Organizing Committee (OC)
- Ketua : Dr. drh. Desianto B Utomo, M.Sc
- Wakil Ketua : drh. Dedy Kusmanagandi, MBA
- Sekretaris : Ir. Bambang Suharno
- Kesekretariatan : Winarno, SP, M.Si
- Keuangan : Ir. Setya Winarno
Adapun Dewan Juri berasal dari Lembaga Perguruan Tinggi dan Pemerintah
serta asosiasi yang profesional. Berikut dewan juri Indolivestock Innovation Award tahun 2023.
2. Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA
3. Prof. Dr. drh. C.A. Nidom, MS
4. Dr. Ir. Tri Prartono, M.Sc
Setelah melalui
serangkaian proses penilaian, Dewan Juri memutuskan 3 penerima Indolivestock
Innovation Award tahun 2023 dengan nama awards: “Widhi
Catha Satwa Nugraha”. Berikut ini video dan uraian penerima award
Galur
ayam KUB-1 dihasilkan melalui proses pemuliaan dari tahun 1997 sampai tahun 2010. Ayam KUB-1 (Kampung Unggul Badan Litbangtan edisi
ke-1) merupakan galur pertama yang telah dilepas melalui Keputusan Menteri Pertanian tahun 2014, dengan keunggulan produksi telur
160-180 butir/ekor/tahun
atau rerata henday sebesar 50%, memiliki 90% sifat
tidak mengeram, dan dipanen pada umur 60-70 hari. Dalam pengembangannya telah
dilakukan kerjasama dengan beberapa industri sehingga Ayam KUB-1 telah menyebar
hampir di seluruh provinsi di Indonesia yang bermanfaat bagi masyarakat dalam
pemenuhan kebutuhan protein hewani di Indonesia.
Produk inovasi berbahan daun tahongai yang merupakan tanaman lokal
Kalimantan yang mengandung bioaktif yang merupakan hasil penelitian sejak tahun 2014. Tahun 2018 dilakukan penyempurnaan prototype melalui
program CPPBT Ristek BRIN. Tahun 2019 dikomersialisasikan melalui program PPBT Ristek BRIN
dan sudah dimanfaatkan oleh peternak unggas di Kalimantan Timur. Keunggulannya sebagai antibakterial alami,
mengandung bioaktif menekan angka mortalitas, menurunkan FCR, dan menurunkan
kandungan lemak dan kolesterol pada daging ayam serta meningkatkan nilai tambah
pada tanaman lokal Kalimantan. Tahun 2018 sudah Granted Paten dengan nomor: IDS000002030.
3. 3. Inovator dari Industri
Medion didirikan di Bandung pada 1976 sebagai produsen dan
distributor obat hewan. Berbagai inovasi berbasis riset telah mengangkat Medion
menjadi perusahaan obat hewan terkemuka Indonesia yang distribusinya menjangkau
seluruh provinsi di Indonesia serta lebih dari 20 negara di Asia, Afrika, dan
Timur Tengah.
Inovasi
"Ekstrak Curcuma dan Morinda citrifolia (FASBRO) untuk meningkatkan
performa ayam dan meningkatkan kualitas daging" melalui proses penelitian
bertahun-tahun, kini terbukti meningkatkan performa ayam dan kualitas daging,
dan telah digunakan oleh peternak di berbagai daerah di Indonesia.